Keluar Dari Zona Nyaman, Tidaklah Seburuk Itu.
Terus terang, tidak ada buku yang saya beli bahkan membacanya. Kenapa? Ya, karena toh pesannya sama:
Anda ingin sukses? Keluarlah dari zona nyaman.Ya, pernyataan ini benar. Tidak ada salahnya. Tapi dalam kesempatan kali ini, saya punya pandangan yang (mungkin) berbeda dengan buku-buku yang sudah ditulis. ('Mungkin berbeda' - karena saya tidak pernah membacanya. Hehehe...)
Saatnya saya menjadi salah satu motivator yang membahas mengenai Zona Nyaman :)
[Bagi yang ingin tahu apa itu Zona Nyaman, baca bagian ini. Kalau merasa sudah tahu, bisa lompat ke bawah]
Lalu mulailah kebutuhan meningkat. Orang tersebut menikah - tanda bahwa dia termasuk orang yang mau berkembang. Piring, sendok, tempat tidur bertambah. Lalu mereka akhirnya memiliki anak. Penghuni rumah bertambah, kebutuhan pun bertambah. Baju, meja, popok. Rumah kecil semakin penuh. Barang-barang hobi, mainan, peralatan rumah tangga. Rumah semakin sesak.
Kini mereka punya pilihan:
Tetap tinggal di rumah yang 'nyaman' - dengan catatan, kehidupan mereka harus stop. Jangan nambah-nambah lagi.
atau...
Pindah rumah baru yang lebih besar agar keluarga bisa berkembang lebih besar.
Rumah kecil yang nyaman adalah gambaran Zona Nyaman. Banyak orang yang memilih untuk bertahan di dalamnya. Segini saja cukup lah. Tidak perlu besar-besar. Dari dulu saya nyaman koq dengan kondisi rumah ini.
Rumah baru yang besar adalah gambaran kesuksesan. Bisa nambah baju baru, perkakas rumah lengkap, kulkas ada mesin cuci ada, garasi buat mobil bukan jadi gudang, dan seterusnya. Tapi tidak nyaman bagi orang yang terbius rumahnya yang sebelumnya (Zona Nyaman). Alasan-alasan muncul:
Nanti nda cocok buat keluarga, terlalu besar sulit dibersihkan, nda suka posisi kamarnya, segini saja sudah cukup. --- Alasan mengada-ada bagi yang tidak berani keluar dari rumah kecil.
[JADI INILAH PANDANGAN SAYA]
Keluar dari zona nyaman, tidaklah seburuk itu. Kenapa? Karena sebenarnya Kita hanya berpindah dari zona nyaman satu ke zona nyaman lainnya.Memang... akan dibutuhkan ketidak-nyamanan saat perpindahan tersebut. Beberapa menyebutnya "Zona Pembelajaran". Ambil contoh di atas, pindah dari rumah kecil ke rumah besar, pertama kali Kita belum terbiasa. Namun kalau sudah ditinggali lama, akhirnya terbiasa juga dan jadilah Zona Nyaman yang baru.
Jadi "keluar dari zona nyaman" bukan berarti Kita terus-menerus berada di kondisi tidak nyaman. Kesuksesan adalah zona nyaman yang baru. Kita hanya berpindah saja. Kecuali Anda tidak nyaman dengan kesuksesan, maka tidak perlu pindah zona.
Mari kita uji
Komentar
Posting Komentar