Lindungi Sumber Penghasilan Anda


Seorang Ayah baru saja turut serta dalam PHK massal untuk efisiensi perusahaan. Maklum, ekonomi lagi slow. Menurut perhitungan, Ayah ini berhak atas pesangon sebesar kurang lebih tiga bulan gajinya.

Siapa sih yang senang di-PHK? Asal bukan disengaja, tidak ada seorang pun yang senang PHK bukan? Termasuk sang Ayah ini. Tapi dia juga tidak punya kuasa untuk menghindar dari PHK karena dia bukan pemilik perusahaan.

Sekarang yang jadi masalah intinya adalah, sang Ayah harus mencari kerja atau sumber penghasilan baru untuk menghidupi keluarganya. Waktunya hanya tiga bulan. Lebih dari itu, terpaksa mulai korek uang dari tabungan atau mengencangkan ikat pinggang.

Lanjutkan baca untuk mendapat solusinya.


Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.


Selama sang Ayah hidup dan masih bisa bekerja, pasti ada jalan. Benar? Kalaupun gaji tidak sebesar yang dulu, paling tidak sumber penghasilan tidak sampai berhenti. Petugas kebersihan, buruh, pegawai fast food, MLM, sales property, apa saja bisa dan pasti ada lowongan. Asal hindari dua hal: menjadi malas cari kerja atau melakukan tindak kriminal.

Nah, masalah akan menjadi beda jika sang Ayah "dipecat" selamanya dari pekerjaan apapun... alias... meninggal. Apakah yang Ayah tinggalkan untuk keluarga? Gaji tiga bulan? Tabungan? Cukup untuk menghidupi keluarga berapa lama? Adakah yang menggantikan tugas Ayah sebagai penopang penghasilan?

Mungkin pertanyaan-pertanyaan berikut bisa membantu Anda.

Q: Oke, pada intinya 'kan anda mau menawarkan Asuransi. Karena dari Asuransi jiwa-lah yang akan memberikan santunan pada keluarga yang ditinggalkan. Tapi bukannya pada akhirnya bakal jadi sama saja? Warisan yang diberikan oleh Asuransi toh bakal habis juga jika Ibu tidak mulai bekerja.

A: Ya dan Tidak. Oleh karena itu Ayah harus berdiskusi dengan perencana keuangan. Apa saja rencana yang sudah disiapkan olehnya untuk keluarganya. Perhitungan berapa besar warisannya bisa dibaca di sini: Menghitung Perlindungan Sumber Penghasilan.

Q: Anda mau bilang kalau semua orang butuh Asuransi yah untuk melindungi penghasilannya?

A: Tidak juga. Pagar Keuangan tidak harus dari Polis Asuransi. Bahkan ada yang tidak butuh pagar sama sekali. Contohnya:
  • Pemilik Bisnis Besar yang bisa terus memberikan penghasilan tanpa perlu kehadiran fisik dari Pimpinan Perusahaan. Bedakan jika bisnis besar tetapi selalu sibuk mengurusinya, bisa jadi perusahaan akan menurun saat pemiliknya meninggal. Yang ini masih butuh pagar.
  • Ada Ayah yang ditabrak oleh anak artis. Demi menjaga nama baik, maka si artis yang sudah kaya raya akan menafkahi keluarga korban sampai anaknya dewasa.
  • Seseorang yang tidak memiliki tanggungan keluarga. Tidak memiliki istri dan tidak memiliki anak.
  • Ayah yang pensiun karena anak-anaknya sudah mapan.
  • Ayah yang tidak sayang dengan keluarganya.
Q: Mengapa bukan Ibu saja yang bekerja menggantikan Suami?

A: Adalah pemikiran simple para lelaki. Saya beri tahu sekarang bahwa "tidak semua Istri mau menggantikan Anda bekerja - jika tidak terpaksa". Wanita butuh perlindungan. Butuh kepastian. Butuh jaminan. Butuh rasa aman. Itulah sebabnya mengapa banyak wanita yang menikahi pria kaya walaupun wajah di bawah standar. Menurut lelaki, "cewek itu matre". Menurut wanita, "kami butuh kehidupan yang aman." Alasan kedua adalah terbaginya waktu yang berkualitas untuk membesarkan anak-anak. Untuk apa hidup berkecukupan namun ujung-ujungnya anak tidak berbakti pada Orang Tua?

Inilah solusinya.

Setidaknya dengan membangun pagar terhadap sumber penghasilan keluarga, berarti mereka memiliki jaminan saat resiko datang. Keluarga tidak perlu menghabiskan tabungan anak, tidak perlu mengencangkan ikat pinggang, tidak harus menyita waktu yang berharga bagi anak, atau singkatnya, kehidupan tidak harus anjlok sedalam-dalamnya.

Sampai di sini dulu percakapan kita. Jika Anda ingin bertanya atau menyanggah, silahkan di kolom komentar di bawah. Pertanyaan yang bagus akan saya masukkan ke postingan.

Jika sudah beres, baca artikel selanjutnya mari kita berhitung. Klik di sini: Menghitung Perlindungan Sumber Penghasilan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluar Dari Zona Nyaman, Tidaklah Seburuk Itu.

Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah

Asuransi untuk Penggantian Biaya Rumah Sakit (2)