Mari Ber-Asuransi
Andi adalah anak ke-5 dari lima bersaudara. Dia ingin membuka usaha dan membutuhkan modal yang besar yaitu sebesar 500 juta. Untunglah saudara-saudari Andi baik-baik dan sudah mapan. Mereka bersedia membantu Andi.
Agar pembagian adil dan tidak memberatkan, maka masing-masing saudaranya membantu sebesar 100 juta (diperoleh dari 500 juta bagi 5 orang). Akhirnya Andi bisa membuka usaha walau uang pribadi hanya 100 juta. Bantuan 400 juta dari saudara-saudaranya... lumayan lah.
lanjutan cerita Andi...
Akan bersambung di bawah.
Nah, Tahukah Anda bahwa prinsip yang sama telah diterapkan di hal lain?
Anda sudah bisa menebaknya.
Ya! Betul sekali!
Arisan.
Iuran Arisan disetor oleh sejumlah anggotanya. Lalu pada waktu tertentu, ditariklah dananya untuk diberikan kepada pemenang Arisan. Jika keuntungannya lumayan, bisa dipakai buat beli berlian sintetik yang lagi booming.
Anda menebak yang lain?
Bank?
Betul juga.
Uang nasabah yg disetor di bank akan digunakan untuk modal usaha atau pinjaman kredit.
Koperasi, saham, dll juga menggunakan prinsip yang sama, termasuk Asuransi. Inilah "Kekuatan jumlah besar" atau bahasa kerennya... "gotong royong".
Beberapa orang yang mengumpulkan uang untuk digunakan membayar biaya resiko anggotanya yang jatuh sakit atau meninggal. Semakin banyak anggotanya, semakin besar biaya yang bisa ditanggung atau semakin murah pula iurannya.
Nah kita kembali ke Andi. Alih-alih membutuhkan 500 juta untuk buka usaha, uang ini malah dibutuhkan untuk biaya sakit kritis. Uang Andi hanya 100 juta. Untunglah punya saudara yang baik yang masing-masing dari mereka menyumbang 100 juta hingga tercapailah angka 500 juta. Seandainya saudara Andi ada 9 orang, maka mereka membantu lebih ringan lagi. Cukup 50 juta per kepala.
Sekarang, bayangkan jika kita orang satu Indonesia bersodara semua. Keluarga kita banyak sangat. 250 juta orang lho satu Ibu Pertiwi. Maka, biaya pengobatan Andi 500 juta berarti tiap kepala cukup membantu 2 rupiah saja.
Oleh karena itulah, saya mengajak Anda untuk ber-asuransi. Dengan mengikuti Asuransi, kita sudah membantu saudara kita yang membutuhkan dan kita juga akan dibantu saat membutuhkan.
Prinsip yang sederhana bukan? Saling membantu dan saling mengasihi sesama manusia. Nah, bagaimana tanggapan Anda?
Oh iya, tidak perlu tanggapi foto yang di atas. Itu bukan foto keluarga saya.
Komentar
Posting Komentar